
KEINDAHAN DAN KEUNIKAN DI KAMPUNG ADAT NAMATA
KEINDAHAN DAN KEUNIKAN DI KAMPUNG
ADAT NAMATA
Oleh : Erna Yane Liem,
S.MG
NIP : 197912312015032002
SMA N 1 SABU BARAT
(Kampung
Adat Namata di Kab.Sabu Raijua(foto: ErnaLiem)
Sebuah tempat yang begitu asri, dikenal dengan batu-batuan yang masing-masing
punya magis tersendiri, kampung megalitik yang begitu mengesankan bagi para
pengujung yang datang untuk melihat langsung kampung ini, pernah juga masuk
nominasi dan sebagai pemenang Anugerah
Pesona Indonesia (API) sebagai kampung adat terpopuler di tahun 2020, namanya
kampung Adat Namata.
Bagi Masyarakat di
Kabupaten Sabu-Raijua, Kampung adat
Namata bukanlah sesuatu yang baru karena pasti sering berkunjung,
berbeda dengan para pengunjung dari luar daerah Sabu Raijua, yang baru pertama
kali berkunjung akan merasa takjub dan heran karena yang terlihat adalah batu-batuan yang rata-rata berbentuk bulat
dan besar – besar, berwarna kehitaman dan terkesan mistis, juga ada rumah adat
yang bentuknya seperti Kapal terbalik . Namata merupakan nama salah satu
Kampung Adat ( jdisebut jugasebagai Kampung Megalitik) yang berada di wilayah
Adat Habba atau tepatnya di Kecamatan Sabu Barat, Desa Raeloro.
Tanggal
05/05/2022, pukul 17.00 wita saya memilih tempat ini untuk berkunjung lagi ,
mengingat saya bisa jangkau dengan sepeda motor,dengan waktu hanya 10 menit saja
dari rumah saya ke Namata, Walaupun sudah sering ke tempat ini baik bersama
keluarga, dengan teman-teman untuk ambil video clip, berfoto ria bahkan satu
minggu yang lalu bersama teman-teman yang saya undang untuk menjadi juri dalam
kegiatan Gema Paskah di bawa ke tempat ini untuk foto-foto. Dan saat berkunjung
kemarin saya bertanya dan sedikit mendapat informasi tentang kampung adat
namata ini, walaupun ada begitu banyak pengunjung yang datang dari kupang yang
berlibur di sabu karena urusan keluarga dan lainnya. Dan hari itu sangat banyak
sekali pengunjung di namata
(Ketiga
dewan Juri Gema Paskah yang saya bawa untuk mengunjungi Namata, berpakaian adat
sabu lengkap)
Persiapan
saya ke kampung adat namata ini, saya sudah mempersiapkan sarung dan juga
aksesoris yang akan saya gunakan (seperti pada foto)walaupun aksesorisnya saya pinjam di mama Pdt Aty, ketika saya
singga pinjam , mama pendeta semantara
kerja kue, tapi mama langsung ke dalam kamar untuk ambil aksesoris untuk di
pinjamkan supaya saya pakai, walaupaun
mahkota yang di kasi itu mahkota yg bentuk orang timor, tapi saya bilang tidak
masalah, nanti sampai di Namata baru pinjam mahkota yang orang sabu punya.
Sesampai di Namata karena banyak pengunjung yang lagi antrian sewa pakaian adat
untuk di pakai, saya istirahat sejenak sambil bercerita dengan kakak Banni
Ke karena masih berkeluarga dengan
suami saya. Sambil bercerita Banni Ke memakaikan pakaian adat ke orang yang
lagi antri dan sewa. Jadi sekali sewa untuk 1 orang itu 75.000(Tujuh Puluh Lima
Ribu)itu sudah lengkap dengan aksesorisnya baik laki-laki maupun perempuan.
Setelah habis di pakaikan saya pun langsung menggantikan pakaian saya dengan
sarung dan aksesoris yang saya bawa,
saya pakai dan di bantu oleh kakak Banni Ke . saya hanya sewa mahkotanya saja.
Oh ya saya akan menjelaskan sedikit mengenai sarung maupun aksesoris
yang saya pakai. Dimulai dari sarung yang saya pakai itu motifnya berupa/
bentuk flora (bunga Ros) warna tenunnya terdiri dari warna biru, hitam dan
kuning yang disusun berderet dalam jalur
teratur pada kain sarung. selanjutnya aksesoris dari kepala 1. Lado (bulan sabit) labba(tumpuan bulan sabit yang melintang) sebagai aksesoris kepala
yang melambangkan kehormatan seorang wanita sabu; 2. Peddi( ikat
Pinggang)melambangkan kekuatan wanita sabu; 3. Gadi ( gelang)melambangkan
keperkasaan dan 4. Habas dan muti salak yang dikalungkan di leher.
Lingkaran Tempat Sabung Ayam
Arena sabung ayam (era pegolo manu)dari informasi yang didapatkan bahwa biasanya dilaksanakan pada bulan januari, maret dan april atau Januari april dan Mei. Pada tangal 30 april yang lalu terjadi ritual/upacara adat yang ditandai awal dengan pemukulan tiga buah tambur besar itu pertanda bisa di laksanakan Hole dan jika ritual hole taji ayam akan berakhir maka akan dibunyikan lagi tambur itu pertanda bahwa hole itu berakhir. Lingkaran tempat sabung ayam ini tepatnya berdekatan dengan batu Rue (Wowadu Rue).
(Salah satu pengunjung yang berpose saat tiga buah tambur besar di keluarkan untuk dilaksankan ritual(foto:VidyaTaniu)
Jangan Foto itu batu senidiri apalagi duduk di Batu Wowadu Rue
Saya disadarkan
oleh cucu Banni Ke untuk tidak boleh tunjuk, apalagi foto batu rue, batu
pertama setelah arena sabung ayam, saya bercerita dan ingin tahu tentang batu
wowadu rue ini. Dijelaskan bahwa batu wowadu rue ini merupakan batu khusus
untuk ritual orang mati akibat kecelakaan, jatuh dari pohon, bunuh diri atau
mati tidak wajar. Jadi tidak boleh foto itu batu sendiri apalagi duduk. Sudah
di beritahukan bagi setiap pengunjung atau orang-orang dalam rumah/keluarga
agar tidak sembarang duduk.karena sudah sering terjadi kematian atau kecelakaan
tidak wajar. Katanya pernah ada ritual adat trus ada satu keluarga yang tidak
mengindahkan apa yang sudah disampaikan, bapa ini bersama anak mantu duduk di
batu rue, ketika di tegur bapa ini berkata bahwa dia orang dalam rumah jadi
tidak akan terjadi apa-apa, setelah itu mereka pulang kerumah dan tidak
menunggu waktu lama anak mantunya yang sedang hamil langsung kegugguran.
Setelah bercerita tentang ini, saya memperlihatkan beberapa foto saya yang
diambil dari jarak jauh sehingga terlihat juga batu wowadu rue ini,tapi be’a
banni Ke bilang tidak apa-apa asal jang foto batu rue sendiri.
(foto
: dari jauh dan dapat semua batu)
Setiap Batu punya Nama dan Fungsi
1.Wowadu Mejadi Deo atau tempat duduknya Mone Ama
2.Wowadu Lawa Rai yaitu batu keramat ke dua yang tidak boleh
disentuh oleh siapapun selain Deo Rai
3.Wowadu KIka Ga
4.Wowadu Hawu Miha
5.Wowadu Ngahu
6.Wowadu Kelaga Rue
7.Wowadu Latia
8.Wowadu Meja
9.Wowadu Wabba Dere Namata
10.Wowadu Wabba dere Nahoro
11.Wowadu wabba dere Nataga
12.Wowadu Ketoe Kedue Hole
13.Wowadu Liru Bala
14.Wowadu Dahi Balla
15.Wowadu Ngallu
16.Wowadu Weka Ngaru
17.Wowadu Hubi Jaru
18.Wowadu Wopio
19.Wowadu Patti maratu Kaho
20.Wowadu Piga Hina
Sekali lagi bahwa
Kampung Adat Namata ini, sangat mudah untuk di jangkau, mau ingin tahu tentang sejarah
dan lainyan tentang kampung adat namata ini juga bisa, trus kalau mau berpose untukmenggunakan
pakaian adat juga disediakan satu paket dengan aksesorisnya, uang isi buku tamu
untuk masuk juga ada, tidak terlalu mahal, kisaran harga perorangan atau
rombongan, dari harga dua puluh ribu dan
harga bentuk team atau rombongan lima puluh ribu sampai seratus ribu. Jadi
setelah berkunjung jangan lupa untuk mengisi buku tamu yang sudah disiapkan dan
yang Pegang buku tamu Nawenyi Talo
Nah, itu sedikit ulasan tentang kampung Adat Namata yang saya
kunjungi di liburan kali ini, buat para sobat yang ingin berkunjung ke sabu
raijua jangan lupa singga di kampung adat namata ini banyak hal yang didapatkan
disini, ayo terus mempromosikan pariwisata di daerah ini, semua destinasi
wisata yang ada di Rai Hawu ini. orang bilang kalau datang sabu dan tidak pi
Kampung Adat Namata atau pi Kelabba Maja sama dengan tidak pernah datang injak
sabu
(catatan : -. Semua batu ini akan ada penjelasan lanjutan mengenai fungsinya dan
dipakai untuk ritual apa di tunggu ya pada artikel berikutnya, jika dalam
penulisan kata dan nama yang salah sekiranya dapat dikoreksi untuk diperbaiki
dan yang masih kurang bisa dapat ditambahkan untuk penyempurnaan artikel ini)
#nttbangkit #nttsejahtera #dinaspkntt #restorasipendidikan #hardiknas2022 #ayomenulis #lestaribudayantt #majupariwisatantt #smansasabubarat